Selasa, 22 Mei 2012

Chairil Anwar

KARAWANG BEKASI
Chairil Anwar
wikipedia/chairil_anwar


Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi


Kalau menurut saya pribadi, dari sekian puisi chairil yang benar benar mampu membuat saya 'meriding' adalah puisi ini, di tengah menurunnya rasa patriotisme tentunya puisi puisi 'ringan yang kuat' seperti ini sangat berarti. paing tidak, puisi semacam ini dapat membawa kita sejenak mengheningkan cipta.

Hal lain yang saya kagumi dari pusi ini adalah penggunaan kata kata sehari hari namun dapat memunculkan kesan wah, berarti, sarat makna, kuat dan mudah di fahami. seakan akan puisi ini menggambarkan seorang chairil dengan rasa patriotnya dan pandangan politiknya.

Walaupun secara kehidupan pribadi seorang chairil belum dapat diijadikan contoh yang baik, namun karya karyanya sangat pantas mendapat apresiasi tinggi. seorang chairil mampu 'membuang' sisi negative nya dengan membom publik dengan kata katanya yang 'menancap'.

aku lelah 2

malam datang merengut surya
berlahan berhilir angin berhembus
dingin mencacah

fikirku kembali terbang
asaku berat melangkah
tapi aku harus

ini soal dia, yang berapa waktu ini dekat denganku. kukira kau tahu tentang orang yang mana. aku kadang berfikir tentangnya. namun ketika aku dekat. aku kehilangan rasa

aku bingung
kau membuatku terus berfikir
lalu kau pergi begitu saja
meninggalkan aku dalam tanda tanya

aku bingung
mengapalah tak kau bilang padaku yang sebenarnya
agar aku faham
dan relakan


aku lelah

beberapa hari ini kegiatan sekolah lagi low. aku nggak masuk ekstra. yach emang sih, gak ada announcement buat hal ini. cuma anak laen pada aktif sih.... oke, aku akui. hari haiku rasanya gersang. aku mungkin selalu riya' dalam setip kegiatanku. dari yang terkecillll. sampai yang besar (walau emank cie, aku gak pernah punya sesuatu yang great), or maybe aku gak pernah tau greatnya aku .
aku jadi bingung apa yang harus dilakukan manusia supaya mereka nggak riyak'. aku udah usaha buat nggak riya'. tapi tetap aja. aku udah usaha sembunyi sembunyi kalau lagi mau sholat. tapi tetep aja, rasanya semua itu cuma guyonan. aku belum bisa ikhlas. belum bisa bekerja dari hati. menyakitkan bukan??
betapa aku mengharap namun tak pernah sampai. ya Alloh apan aku nggak akan riya'.

terlalu susah aku
dalam tiap tapak kaki ini
tersaruk debu berterbangan
terinjak tanah kering yang mengeras
makin keras dan keras

inilah hatiku tuhan
yang kau berikan niat ini untukku
aku tetap tak tahu syukur
maafkan aku tuhan
hamba yang nista ini
masih buta hatinya

berikan ridlomu tuhan
biar jiwaku jadi sejuk
biar tiap nafasku adalah tasbihku kepadaMu

kau segalanya untukku
kau yang buat aku begini
selalu ingin ini itu
aku ingin bertubat keadamau Ya Alloh
salahku terlalu hitam

hingga hidayahMu tak mau mendekat
Ya Alloh tuhanku
berikan hamba petunjuk.


teman, mohon beri aku rasa ada, yang bisa kulakukan selama ini hanya membut semua hancur. aku takut kawan, aku lelah. aku mohon mafkan aku. aku telah melukai hati teman temaku lagi. tak pernah aku ingin melukai hati tiap tiap dari temanku. tapi nyatanya, ya kaya gitu adanya.

ah aku anak sialan yang tak tahu bersyukur pada tuhannya. yang gak tahu cara beragama. Ya Alloh. kumohon kasihmu, jangan biarkan hati ini terus membatu


untuk kau yang ku harap
maafkan aku tak pernah tau bagaimana engkau
yang kutahu
aku tak mungkin memilikimu.

pergilah dari mimpi malamku hari ini
aku terlalu resah untukmu
sakit hati ini mengingatmu
biar hatiku remuk
jangan kau hajar lagi
cukup sudah aku nestapa.